"Selamat Datang Di Blognya Gus Mied Baidlowi"

Menjadi suami isteri atau bukan adalah hal yang tidak penting lagi baginya. Diri mereka telah dipenuhi oleh cinta kasih, bukan cinta kasih yang biasa melekat di bibir manusia pada umumnya, karena cinta kasih seperti itu telah diselewengkan artinya, cinta kasih kita manusia hanya akan mendatangkan kesenagan dan kesusahan belaka dan justeru karena cinta kasih kita itu mendatangkan kesenangan maka dia mendatangkan pula kesusahan karena kesenangan dan kesusahan adalah saudara kembar yang tak mungkin dapat dipisah. Menerima yang satu harus menerima pula yang ke dua, yang mau menikmati kesenangan harus pula mau menderita kesusahan. Tidak, cinta kasih mereka bukan seperti cinta kasih palsu yang kita punyai!

Pernah ada seorang anak nelayan yang diwaktu malam hari, ketika perahunya diayun-ayun gelombang kecil dan dia sedang menggantikan ayahnya yang tertidur untuk menjaga kail, mendengar nyanyian halus yang dinyanyikan oleh seorang wanita cantik di atas perahu dan yang kelihatan remang-remang di bawah sinar bulan purnama di malam itu. Anak yang cerdas ini masih teringat akan bunyi nyanyian itu seperti berikut:

"Langit, Bulan dan Lautan

kalian mempunyai Cinta kasih

namun tak pernah bicara

tentang Cinta kasih!

Kasihanilah manusia

yang miskin dan haus

akan Cinta Kasih, bertanya-tanya

apakah Cinta Kasih itu?

Bilamana tidak ada ikatan

tidak ada pamerih dan rasa takut

tidak memiliki atau dimiliki

tidak menuntut dan tidak merasa memberi.

Tidak menguasai atau dikuasai

tidak ada cemburu, iri hati

tidak ada dendam dan amarah

tidak ada benci dan ambisi.

Bilamana tidak ada iba diri

tidak mementingkan diri pribadi,

bilamana tidak ada "Aku"

barulah ada Cinta Kasih........


Lainnya:

Popular Posts